This small thing, means big to my life.
20:19
Alkisah, saya lagi kangen nih ikutan giveaway. Udah hampir setahun saya gak pernah ikutan giveaway lagi. Nah, nyari-nyari di blog orang, saya nemu deh giveaway yang diadain sama kak Raisa Angelin, writer blog Mimoyoja Beauty Blog. Anggap saya gak tau diri ikutan giveaway padahal baru follow blognya, tapi saya ingat kok, pernah browsing ke blog kak Raisa beberapa bulan yang lalu waktu lagi nyari review produk BB Cream. Suer deh, hehe.
Aduh, senangnya hati saya waktu lihat syarat-syaratnya, gak rebek. Tapi yang paling saya senang itu topiknya, sungguh ini waktu yang pas buat ungkapin perasaan dan opini saya tentang topiknya. Emang apaan sih topiknya, masbro? Yaa... judulnya...
Okay, here is my story.
I'm one of a kind girl who always searches true definition of beauty. Di sekolah saya, banyak siswi yang selalu meluangkan sedikit waktu untuk membenarkan poni rambut mereka, cuci muka, atau meneteskan cairan softlens ke mata mereka. Dan saya tidak termasuk siswi yang mau repot-repot seperti itu. Saya sibuk dengan pelajaran, catatan, atau di kala santai saya hanya mendengarkan musik di ponsel.
Nerd? Yeah, one of a kind lah. Tapi saya sih gak terlalu merasa masuk golongan itu, karena saya dalam belajar sangat moody. Kalau gak mood belajar, saya gak akan belajar. Toh, gak akan masuk otak juga. Beda dengan teman sebangku saya, Putri, yang tiap guru mengajar selalu nyimak dan nyatet.
Aduh, senangnya hati saya waktu lihat syarat-syaratnya, gak rebek. Tapi yang paling saya senang itu topiknya, sungguh ini waktu yang pas buat ungkapin perasaan dan opini saya tentang topiknya. Emang apaan sih topiknya, masbro? Yaa... judulnya...
"Apa sih yang paling bermakna dalam hidup kalian? Dan kenapa demikian?"
Okay, here is my story.
I'm one of a kind girl who always searches true definition of beauty. Di sekolah saya, banyak siswi yang selalu meluangkan sedikit waktu untuk membenarkan poni rambut mereka, cuci muka, atau meneteskan cairan softlens ke mata mereka. Dan saya tidak termasuk siswi yang mau repot-repot seperti itu. Saya sibuk dengan pelajaran, catatan, atau di kala santai saya hanya mendengarkan musik di ponsel.
Nerd? Yeah, one of a kind lah. Tapi saya sih gak terlalu merasa masuk golongan itu, karena saya dalam belajar sangat moody. Kalau gak mood belajar, saya gak akan belajar. Toh, gak akan masuk otak juga. Beda dengan teman sebangku saya, Putri, yang tiap guru mengajar selalu nyimak dan nyatet.
Saya bukan lesbi sih. Tapi kenyataannya, saya selalu terpesona sama salah satu teman perempuan saya. Dia cantik, mukanya mulus bak orang Korea. Badannya juga bagus, dan dia jago dance. Ada lagi adik kelas saya, yang saya yakin di masa depan pasti dia jadi model, yang acap kali bertemu, pasti saya berdecak kagum sekaligus sedikit ngiri, kenapa saya gak bisa jadi kayak dia ya?
Maka saya pun berusaha untuk merubah penampilan saya sedikit demi sedikit. Kacamata saya lepas, hanya saya pakai sewaktu kegiatan belajar di kelas. Saya pergi ke dokter kulit demi memperbaiki kondisi kulit saya yang sensitif. Saya jadi rajin pakai vitamin rambut dan conditioner. Saya juga sering browsing blog beauty bloggers tentang cara merawat diri.
Meskipun sudah berusaha macam-macam, saya tetap merasa kurang. Sesuatu ada yang tidak lengkap. Saya tetap kurang merasa percaya diri. Kenapa? Kenapa tetap tidak bisa secantik teman-teman saya? Percaya deh, waktu malam hari saya sering meratapi nasib saya. I even asked God when I prayed at night, "Tuhan, kenapa saya tidak bisa secantik mereka?"
Pathetique banget, ya?
Tapi kemudian, Tuhan memang mengerti keadaan saya. Entah darimana datang kekuatan ini, lambat laun saya seperti mulai menerima kondisi saya apa adanya. Saya tetap merawat diri saya, tapi jika memang tidak bisa secantik teman-teman saya di sekolah, ya sudah. Toh, di dunia ini gak ada yang sempurna. Saya berpikir, kalau saya sendiri gak mencintai dan mensyukuri diri saya sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya? Percaya deh, kalau kamu menyayangi diri sendiri dan pede dengan apa yang kamu punya, orang lain pun akan ikut menyenangi kamu. Tapi yaa jangan jadi terlalu pede juga, ingatlah pepatah "Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik" :D
Lihat contoh orang-orang yang suka menindas (bully), saya yakin 100% mereka gak puas sama apa yang mereka miliki. Bukan gak mungkin pada korban yang ditindas, ada hal yang bikin mereka iri. Jadi intinya, mulailah menyayangi diri kamu sendiri, isi hari-hari dengan harapan dan perbuatan baik, maka hidup akan jadi lebih bermakna.
Maka saya pun berusaha untuk merubah penampilan saya sedikit demi sedikit. Kacamata saya lepas, hanya saya pakai sewaktu kegiatan belajar di kelas. Saya pergi ke dokter kulit demi memperbaiki kondisi kulit saya yang sensitif. Saya jadi rajin pakai vitamin rambut dan conditioner. Saya juga sering browsing blog beauty bloggers tentang cara merawat diri.
Meskipun sudah berusaha macam-macam, saya tetap merasa kurang. Sesuatu ada yang tidak lengkap. Saya tetap kurang merasa percaya diri. Kenapa? Kenapa tetap tidak bisa secantik teman-teman saya? Percaya deh, waktu malam hari saya sering meratapi nasib saya. I even asked God when I prayed at night, "Tuhan, kenapa saya tidak bisa secantik mereka?"
Pathetique banget, ya?
Tapi kemudian, Tuhan memang mengerti keadaan saya. Entah darimana datang kekuatan ini, lambat laun saya seperti mulai menerima kondisi saya apa adanya. Saya tetap merawat diri saya, tapi jika memang tidak bisa secantik teman-teman saya di sekolah, ya sudah. Toh, di dunia ini gak ada yang sempurna. Saya berpikir, kalau saya sendiri gak mencintai dan mensyukuri diri saya sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya? Percaya deh, kalau kamu menyayangi diri sendiri dan pede dengan apa yang kamu punya, orang lain pun akan ikut menyenangi kamu. Tapi yaa jangan jadi terlalu pede juga, ingatlah pepatah "Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik" :D
Lihat contoh orang-orang yang suka menindas (bully), saya yakin 100% mereka gak puas sama apa yang mereka miliki. Bukan gak mungkin pada korban yang ditindas, ada hal yang bikin mereka iri. Jadi intinya, mulailah menyayangi diri kamu sendiri, isi hari-hari dengan harapan dan perbuatan baik, maka hidup akan jadi lebih bermakna.
0 comments
Enter your comment here.